Minggu, 15 Februari 2015

ANAK DAN KETUHANAN

FITRAH MANUSIA

Umat manusia secara fitriah cenderung kepada Allah Swt dan agama. jelasnya, kecenderungan ini merupakan sifat dasar mansia. Allah Swt befirman, Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. ar-Rum:30)

Setiap anak pada dasarnya adalah seorang penyembah Allah Swt. namun, pengaruh lingkungan luar dapat mengubah kondisi ini; sebagaimana disabdakan NAbi Islam saw, " Setiap anak dilahirkan dengan fitrah keislaman, namun kemudian orang tuanyalah yang menjadikanya Yahudi, Nasrani, atau Majusi "
 Orang  tua bertanggung jawab untuk menempatan anaknya dalam lingkungan yang secara alamiah menjadikanfitrah keagamaanya terpelihara dengan layak. saat datang kedunia ini,seorang anak akan cenderung pada kekuatan yang mampu memenuhi segala kebutuhanya. namun demikian, pemahaman sianak pada tahap ini belum berkembang sampai tingkat kemampuan untuk mmengungkapkan apapun tentang sesuatu  yang menjadi fokus perhatianya itu. baru kemudian, secara secara berangsur-angsur pemahaman muncul dalam benaknya. seorang anak yang diasuh dalam keluarga religius, mulai mengenal Allah Swt sejak sekitar usia empat tahun. ini adalah usia ketika rangkaian pertanyaan sekonyong-konyongmulai muncul dalam benaknya. dalam usia ini, adakalanya ia mengucapkan nama Allah. per?an-per?an yang diajukanya bahwa fitrahnya mulai terbangun dan mendorongnya untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin. dalam hal ini sianak memikirkan tentang :..
- Siapa yang membuat matahari ?
- Siapa yang telah menciptakan bulan dan bintang ?
- Apakah Allah menyayangiku ?
- Apakah Allah baik hati ?   
- Siapa yang menurunkan hujan ?
- Siapa yang melahirkan ayah dan ibu ?
- Apakah Allah mendengarkan pembicaraan kita ?
- Dimana Allah Tinggal ?
- Apakah Allah tinggal dilangit ? dan sebagainya dan seterusnya,...

Sejak usia empat tahun, benak si anak mulai digelitik ribuan pertanyaan semacam itu. namun per?an itu menjadi bukti bahwa fitrah ketuhanan sudah terbangun dalam diri anak.     

dengan pertanyaan tersebut ia berupaya memuaskan rasa dahaganya terhadap penetahuan, tidaklah diketahui, bagaimana pandangan seorang anak yang masih berusia semuda itu tentang Allah. ia barangkali menganggap bahwa Allah itu seperti ayahnya, namun tentu saja lebih besar dan lebih kuat {dari ayahnya}.
seiring pertumbuhanya, pemahaman tentang Allah juga ikut tumbuh. karenanya orang tua memikul tanggung jawab besar pada tahap ini. mereka harus memainkan peran sangat kritis dalam membentuk keyakinan anak-anaknya. sedikit saja orag tua melalaikan kewajibanya terhadap anak pada tahap ini, maka mereka akan diberi ganjaran berat di hari pembalasan. mereka harus bisa menjawab dengan hati-hati atas pertanyaan yang diajukan anak-anaknya yang masih kecil. menghindar dari pertanyaan anak karena beberapa alasan sama saja dengan mematikan rasa ingin tahunya. tapi tentunya tidak mudah menjawab seluruh pertanyaan anak. jawaban-jawaban yang diberikan  harus benar, ringkas dan disampaikan dalam kalimat yang sederhana, dan tidak melampaui  kadar pemahamanya.

Imam Ja'far Shadiq mengatakan, " ketika anak berusia tiga tahun, ajarkanlah ia mengucapkan, "la ilahailla Allah (tiada tuhan selain Allah)" lalu biarka ia sendiri ( mengucapkanya). 
ketika ia berusia tiga tahun, tujuh blan, 20 hari, ajarkan ia untuk mengucapkan , "Muhammad ar Rasulullah ( Muhammad adalah utusan Allah). 'biarkan ia sendiri (mengucapkanya) hingga usianya genap empat tahun. sekarang, ajarkan ia untuk mengucapkan shalawat (pujian) kepada Nabi saw (dan keluarganya yang suci)."......

doronglah anak-anak untuk belajar membaca  bait-bait sederhana seputar keagamaan. ini akan menjadi latihan yang menenangkan bagi mereka, kemudian ajarkanlah mereka tentang kenabian dan imamah (kepemimpinan). 
pertama-tama  sang anak harus diceritakan tentang Nabi saw yang diutus Allah Swt untuk membimbing umat manusia. kemudian mereka juga harus diceritakan kualitas-kualitas unggul Nabi saw berikut jalan hidupnya yang patut diteladani. ceritakan pula beberapa perihal menarik dalam kehidupan Nabi saw. setelah itu ceritakanlah kepadanya tentang para pewaris Nabi saw yang bertugas melanjutkan bimbingan yang benar kepada umat islam setelah belau saw wafat.....  
 

Jumat, 13 Februari 2015

ORANG YANG TAK TERHENTIKAN

ABRAHAM LINCOLN  " The Unstopable Person "

Abraham lincoln lahir pada tanggal 12 Februari 1809, dirumah kecil didaerah kentucky, Amerika serikat, yang saat itu sedang mengalami gejolak ekonomi, masalah Ras da lainnya. saat berusia 2 tahun seluruh keluarganya pindah didesa Louisville. 
Kemampuanya dalam memompa semangat ketika menghadapi setiap kesulitan dan masalah didapat dari sang ayah. wabah penyakit membuat ibunya meninggal dunia pada  musim panas tahun 1818.
Abraham pindah ke New Orleans untuk bekerja pada April 1831. semangat motivasi dan ambisi untuk berkomitmen dalam menghilangkan perbudakan telah membuat Abraham Lincoln bertekad untuk memasuki dunia dan panggung politik.
Abraham mencoba mengikuti pemilihan Anggota Dewan Konggres agar dapat mewujudkan komitmenya , tetapi akhirnya ia gagal karena hanya memperoleh 270 suara, sedagkan pesaingnya memperoleh 300 suara. Usianya saat itu masih 22 tahun.
Ia kehilangan pekerjaan karena toko tempat ia bekerja tutup, lalu ia membuka toko bersama temanya yang bernama Barry yang kemudian jua tutup karena Barry meninggal dunia dengan meninggalkan utang besa pada usia 24 tahun.
Ia suka membaca surat kabar sehingga ia mulai mengenal tentang dunia politik.
tahun 1834 Abraham mencaonkan diri lagi, lalu  terpilih menjadi Anggota Konggres Partai Liberal dengan suara tertinggi diusia 25 tahun
tahun 1837 Abraam Lincoln meninggalkan New Salem menuju ke kota Springfield bergabung dengan pengacara Stuart.
Pada usia 34 tahun kalah dalam pencalonan konggres, lalu ia mau kembali ke panggung politik.
pada usia 45 tahun kalah dalam pencalonan senat, tetapi ia tetap maju kembali untuk mencalokan diri menjadi wakil presden. gagal berupaya menadi wakilpresiden pada usia 47 tahun, ia tetap mencalonkan diri untuk pemilihan senat diusia 49 tahun. gagal lagi,lalu ia mencalonkan diri pada pemilihan Presiden di  periode berikutnya.
Akhirnya Abraham Lincoln terpilih menjadi presiden Amerika Serikat pada usia 52 tahun, Luar biasa mental, semangat, komitmen dan gairah yang tidak berhenti menconba dan terus yakin pada dirinya bahwa ia pasti ejadi presiden Amerika Serikat di suatu saat nanti.
 
  

PENTINGKAH BER-EMPATI

Secuil senyum kita yang tulus sering bisa mengurangi bahkan meghilangkan kesedihan, kesulitan, ketakutan, atau kebingungan orang lain. begitu pentingnya senyum yang tulus, sehingga ada ungkapan " memberikan senyum yang tulus adalah ibadah"
Senyum yang wajar dan tulus adalah salah satu wujud empati kita kepada orang lain. menurut hukum alam, kalo kita menanam senyum, kita akan menuai senyum. kalo kta enanam empati , kita juga akan akan memperoeh empati dari orang lain. sebaliknya kalo kita menebar senyum sinis dan kesombongan, kita akan menuai antipati.
Denan empati kita bisa membangun kepercayaan. dengan empati kita dapat membina hubungan persahaatan, kerja sama dan atau relasi bisnis.dengan kepercayaan dan kerja sama, kita bisa saling mendukung atau saling bergantng untuk meraih sukses.
Rugilah orang yang pelit senyum, wajahnya mengesankan sikap kaku, keras, dan sulit didekati. kesan seperti ini membatasi niat orang, terutama yang baru akan berkenalan untuk mendekat. lebih rugi lagi , kalo orang baru itu sebenarnya memiliki dan kemungkinan bisa memberi peluang.

Rabu, 04 Februari 2015

UNTUK Ibu yang mengaborsiKu

Mengapa aku dibuang Ibu....?

Bila engkau bertemu ibuku, maka sampaikan pertanyaanku kepadanya:
Ibu, kesalahan apa yang kuperbuat sehingga engkau membunuhku?
Sebagai anak, semestinya aku menunggu waktuku dengan damai,
namun mengapa yang kuperoleh justru pembunuhan?
Engkau telah menajamkan tarig dan cakarmu, dan telah menodai pakaianmu dengan darahku.
Aku adalah tamu yang baru engkau datangkan, dan tak membahayakan dirimu.
Tamu yang semestinya digembirakan, bukan malah dibunuh dengan kejam.
Engkau mengkhawatirkan biaya perawatanku, sehingga kau padamkan keberadaanku.
Ibu, aku telah membawa rezeki sendiri, namun sayang engkau tak meyakininya.
Engkau lebih memilih untuk bergerak bebas ketimbang merawatku, dan meletakan landasan tirani.
Bagi anak, ibu adalah harapan mereka, dan bersamanya mereka merasa cukup.
Aku berharap untuk dapat melihat wajahmu da memetik bunga dari taman indahmu.
Aku berharap untuk dapat mengecap air susumu, sehingga melepaskan deritamu.
Aku berharap dapat meminum air susumu dan mendengar suaramu ditelingaku.
Kupikir ketika engkau melihat senyumku, maka engkau akan duduk disamping tempat tidurku.
Kuharap bahwa engkau akan mengirimku kesekolah dan memberiku pelajaran kebajikan.
Sekembali dari sekolah, aku akan membuatu gembira dengan membacakan puisi anak-anak.
Aku berharap bahwa bahwa ketika aku beranjak muda, maka engkau akan mewujudkan nilai diriku.
Diusia tuamu, aku akan menjadi penopang dan penolongmu.
Sekarang aku berada disurga sebagaimana layaknya ruh suci dan tempatku bersama hurrul 'ain 
(bidadari surga).
Engkau seharusnya memohon ampunan, sehingga mungkin Allah Swt akan mengampunimu.

membentuk moral sang anak

       Ketika anak hadir ke dunia ini, ia begitu lembut. ia memiliki akal, namun belum dapat berfikir. ia melihat dengan matanya, namun belum mampu mengenali objek yang terdapat disekitarnya. ia juga belum mengetahui jarak. ia mendengar suara, namun belum mampu memahamiya. demikian pula dengan indranya yang lain.
       Namun demikia, anak memiliki kemampuan untuk menggunakan indra-indranya itu, melalui kejadian yang dialaminya. Allah Swt berfirman  " Dan Allah mengeluarkan kamu dari rahim ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun. dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur." (QS. an-Nahl:78)
       Aktifitas utama bayi adalah makan, tidur, memukul-mukulkan anggota badanya, menangis dan kencing. selama beberapa minggu, bayi hanya mampu melakukan itu. meskipun aktifitas tersebut sedikit dan sederhana, namun ia membangun hubungan dengan anggota keluarga lainya melalui itu. ia bereksperimen, membentuk kebiasaan, serta memperoleh pengetahuan tentang dirinya dan hal-hal yang terdapat disekelilingnya. itu semua merupakan kontak dan pengalaman yang akan membentuk moral (akhlak) seseorang dimasa mendatang.
      Imam Ali berkata,  " Seiring dengan berlalunya waktu, misteri-misteripun terungkap "
anak adalah individu sosial yang lemah. tanpa pertolongan orang lain ia tak akan dapat hidup dan memperoleh makan. bila orang lain tak membantunya dan memenuhi  kebutuhanya, ia akan mati.orang-orang yang merawat bayi juga bertanggung jawab atas pendidikanya termasuk pedidikan moral dan agama.